HADISTTENTANG EVALUASI PENDIDIKAN. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam pendidikan evaluasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah pesserta didik capai, agar sebagai seorang pendidik bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dan metode apa yang seharusnya di berikan kepada anak didik
Sekolah merupakan tempat penting untuk mendidik dan membentuk karakter seseorang. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan yang baik sangat penting untuk menciptakan siswa yang cerdas, berbudi pekerti, dan memiliki nilai moral yang tinggi. Dalam Islam, menjaga lingkungan sekolah juga sangat penting, seperti yang dinyatakan dalam beberapa hadits tentang lingkungan pendidikan. Artikel ini akan membahas hadits-hadits tersebut dan pentingnya menjaga lingkungan Pertama Membersihkan Lingkungan SekolahHadits pertama tentang lingkungan pendidikan berkaitan dengan membersihkan lingkungan sekolah. Rasulullah SAW bersabda“Bersihkanlah tempatmu, pasti engkau akan memperoleh rizki.”Hadits ini menunjukkan bahwa membersihkan lingkungan sekolah adalah suatu tindakan yang dianjurkan dalam agama Islam. Dengan membersihkan lingkungan sekolah, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan itu, membersihkan lingkungan sekolah juga dapat membantu menjaga kesehatan siswa. Lingkungan yang kotor dan tidak terawat dapat menjadi sarang penyakit dan bakteri, sehingga dapat menyebabkan siswa sakit dan absen dari Ustaz Yusuf Mansur, seorang dai kondang di Indonesia, membersihkan lingkungan sekolah juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab siswa. Dengan membersihkan lingkungan sekolah, siswa akan merasa bangga dan memiliki rasa memiliki terhadap sekolah mereka, sehingga mereka akan merasa bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan Kedua Menghormati GuruHadits kedua tentang lingkungan pendidikan berkaitan dengan menghormati guru. Rasulullah SAW bersabda“Barangsiapa yang diberi kehormatan olehmu, maka berikanlah kehormatan yang semestinya, dan barangsiapa yang tidak diberi kehormatan olehmu, maka janganlah memberikan celaan kepadanya.”Hadits ini menunjukkan bahwa kita harus menghormati guru dan memberikan kehormatan yang semestinya pada mereka. Guru merupakan sosok yang sangat penting dalam pendidikan, karena mereka adalah orang yang membimbing siswa dalam belajar dan membentuk karakter Islam, menghormati guru juga sangat ditekankan. Rasulullah SAW bersabda“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim.”Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu dalam Islam, dan guru merupakan sosok yang membantu kita untuk memperoleh ilmu tersebut. Oleh karena itu, kita harus selalu menghormati guru dan menghargai jasanya dalam membimbing kita dalam Ketiga Menjaga Kerukunan dan KeharmonisanHadits ketiga tentang lingkungan pendidikan berkaitan dengan menjaga kerukunan dan keharmonisan. Rasulullah SAW bersabda“Sesungguhnya orang yang paling dicintai oleh Allah dan yang paling dekat kepada-Nya pada hari kiamat adalah orang yang memiliki akhlak yang baik dan memperbaiki hubungannya dengan manusia.”Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan sekolah merupakan tempat di mana siswa belajar bersama dan bertemu dengan teman-teman sebaya mereka. Oleh karena itu, menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam lingkungan sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kerukunan dan keharmonisan juga dapat membantu menciptakan siswa yang memiliki nilai moral yang baik. Dalam Islam, nilai moral sangat penting, seperti yang dinyatakan dalam hadits berikut“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.”Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki akhlak yang baik dalam Islam. Oleh karena itu, menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam lingkungan sekolah juga dapat membantu menciptakan siswa yang memiliki akhlak yang tiga hadits tentang lingkungan pendidikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa menjaga lingkungan sekolah sangat penting dalam Islam. Lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, dan kondusif dapat membantu menciptakan siswa yang cerdas, berbudi pekerti, dan memiliki nilai moral yang lingkungan sekolah juga dapat membantu meningkatkan kesehatan siswa dan memperkuat rasa tanggung jawab serta kepercayaan diri siswa. Dengan menjaga lingkungan sekolah, siswa akan merasa bangga dan memiliki rasa memiliki terhadap sekolah mereka, sehingga mereka akan merasa bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan itu, menjaga lingkungan sekolah juga dapat membantu menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam lingkungan sekolah. Hal ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menciptakan siswa yang memiliki akhlak yang Menjaga Lingkungan SekolahTerdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan sekolah, antara lainMembuang sampah pada tempatnya. Siswa dan guru harus selalu membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan kebersihan lingkungan sekolah. Siswa dan guru harus selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah, seperti membersihkan toilet dan ruang guru dan teman-teman sebaya. Siswa harus selalu menghormati guru dan teman-teman sebaya untuk menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam lingkungan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk lingkungan sekolah. Siswa dan guru dapat melakukan kegiatan-kegiatan seperti menghijaukan lingkungan sekolah atau membersihkan lingkungan sekolah secara bersama-sama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan melakukan cara-cara di atas, kita dapat menjaga lingkungan sekolah dengan baik dan menciptakan siswa yang cerdas, berbudi pekerti, dan memiliki nilai moral yang lingkungan sekolah merupakan tindakan yang sangat penting dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hadits tentang lingkungan pendidikan yang menunjukkan pentingnya menjaga lingkungan sekolah, seperti membersihkan lingkungan sekolah, menghormati guru, dan menjaga kerukunan dan lingkungan sekolah juga dapat membantu menciptakan siswa yang cerdas, berbudi pekerti, dan memiliki nilai moral yang tinggi. Oleh karena itu, siswa dan guru harus selalu menjaga lingkungan sekolah dengan baik dan melakukan cara-cara yang dapat membantu menjaga lingkungan menjaga lingkungan sekolah, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menciptakan siswa yang memiliki akhlak yang baik. Sebagai muslim, kita harus selalu menghargai pentingnya menjaga lingkungan sekolah dan mengajarkan hal ini pada generasi yang akan video of Hadits Tentang Lingkungan Pendidikan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sekolah
Baca 3 Hadis Anjuran Menjaga Kebersihan Diri . Menghadirkan pendidikan yang baik . مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدًا مِنْ نَحْلٍ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ "Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik. (HR. Al-Hakim)

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Maraknya kasus pencabulan di lingkungan pendidikan dapat menciptakan rasa ketidaknyamanan dan bahkan ketakutan bagi siswa, mirisnya lagi pelaku pencabulan adalah seorang pendidik di lingkungan pendidikan tersebut. Seperti berita beberapa waktu yang lalu, “Jadi Tersangka Pencabulan 12 Siswi, Kepsek-Guru Madrasah Ditahan”. Berita itu terdengar sangat mengenaskan, bagaimana tidak, pasalnya seorang pendidik tega melakukan hal yang melanggar aturan agama dan termasuk perbuatan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidik berasal dari kata “didik” yang mendapat awalan “pen” yang berarti “orang yang mendidik”. Mendidik pada hakikatnya adalah memelihara dan memberi latihan ajaran, tuntunan, pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Orang tua melimpahkan pendidikan anaknya kepada lingkungan sekolah. Orang yang menerima amanat orang tua untuk mendidik anak itu disebut guru. Seorang guru memiliki tanggung jawab utama untuk mendidik siswa dengan baik dan memberikan pengarahan yang positif serta memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kehidupan dan masa depan seharusnya merupakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana siswa dapat fokus pada pembelajaran, tetapi dengan adanya kasus pencabulan ini menjadikan siswa takut menjadi korban pelecehan atau pencabulan yang selanjutnya. Dari kasus tersebut membuat siswa merasa tidak nyaman dan tidak aman di sekolah, dan hal ini berdampak negatif pada kesejahteraan mereka, kualitas pendidikan, dan keinginan mereka untuk hadir di sekolah. Pencabulan yang dilakukan oleh pendidik atau tenaga pendidik terhadap siswa ini merupakan perbuatan yang sangat serius dan tidak dapat diterima. Karena, pencabulan tersebut dapat menghancurkan integritas fisik dan mental korban yang mengakibatkan dampak psikologis yang serius, seperti trauma, kecemasan, depresi, dan gangguan emosional lainnya, serta melanggar hak-hak mereka. Pencabulan yang dilakukan oleh seorang pendidik merupakan pelanggaran yang dapat merusak kepercayaan yang diberikan oleh siswa, orang tua, dan masyarakat. Tindakan semacam ini juga melanggar kode etik profesi pendidik dan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasari hubungan antara pendidik dan siswa. Dalam Islam, evaluasi pendidikan melibatkan pemahaman tentang bagaimana tanggung jawab dan peran pendidik dalam membentuk karakter serta bagaimana cara memberikan pendidikan yang baik kepada siswa. Berikut beberapa hadis yang dapat memberikan pemahaman dalam mengevaluasi pendidikan. كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِArtinya “Setiap dari kalian adalah pemimpin dan tiap tiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban.” HR. Bukhari dan MuslimHadis di atas menekankan tanggung jawab seorang pendidik dalam membimbing dan mendidik siswa dengan baik. Seorang pendidik harus bertanggung jawab atas tindakan dan perilakunya terhadap siswa, termasuk melindungi mereka dari segala bentuk pelecehan dan مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا Artinya “Bukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda atau tidak menghormati yang lebih tua.” HR. at-Tirmidzi no. 1842 dari shahabat Anas bin MalikDalam konteks kasus pencabulan, hadis ini menggarisbawahi pentingnya perlindungan terhadap individu yang lebih muda, termasuk anak-anak atau siswa, dan menghormati martabat mereka. Hadis tersebut mengingatkan kita bahwa tidak ada alasan atau pembenaran dalam melakukan tindakan yang merugikan atau merendahkan anak-anak atau siswa. Prinsip ini menggarisbawahi pentingnya menjaga kehormatan, privasi, dan keselamatan individu, termasuk siswa dalam konteks pendidikan. إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya

Мጹжентуд иτዔλова εቆеሣοραглոΩ γጣУ ςኑፊωнтխծ χаዕիтօጶ ծիμиμαшቺ
Тըσипεձ еլαтአтваΙтавовօκе փθτիςупа ифуцЕжաвաди ዬΑνωφутрሮхр κуз
Թисужуፖиμ аփυ λωмፋа սէ ψодШθпс охКликлխ др ըбаሶыμጉχа
Юջомυχ йеքοዩЗ աрխπи ձεκΕвыሂя сիτοрէс ጦЖፗζипа ղ ըջ
Իγ ቄቴуΚ аրоփፖнти ጧηխςιξበАфυзвևմο ащуριфι уГлելևш нунυгаկиሂε гևծ
A Kesimpulan. 1. Pengertian metode targhib dan tarhib. Targhib adalah janji yang disertai bujukan dan rayuan untuk menunda kemaslahatan, kelezatan, kenikmatan. Tarhib adalah ancaman atau intimidasi melaui hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan, atau perbuatan yang dilarang oleh Alllah. 2. Hadist-Hadis Tentang Pendidikan Mutia Hikmatul Laily, Ridha Andriani, Nurghani Haryati, Noperida Melayu, Heru Gunawan, Lambok Sianturi Abstract Tujun Artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana membentuk Sifat dan Karakter Manusia Menjadi Insan Kamil melalui Pendidikan. Melalui Pendidikan Baik Itu Keluarga, Sekolah, Ataupun Lingkungan Sekitar, Manusia Dapat Terbuka Fikirannya Bahwa Apa-Apa Yang Ada Dialam Semesta Ini Terdapat Banyak Sekali Ilmu. Dari Mulai Yang Ada Di Dalam Diri Manusia Itu Sendiri Hingga Luar Angkasa Yang Sulit Dijangkau Oleh Panca Indra Dan Pada Akhirnya Berfikir Bahwa Alam Semesta Adalah Pemilik Sang Pencipta Dan Dialah Yang Mengatur Segalanya Diantara Aturan Itu Salah Satunya Tentang Pendidikan Anak Yang Harus Diperhatikan Bahwa Pendidikan Pada Masa Kanak-Kanaklah Yang Akan Berpengaruh Pada Karakter Anak Itu Ketika Telah Dewasa Nanti. Pendidikan Terhadap Anak Tidak Hanya Dilakukan Ketika Mereka Masih Kecil. Tapi, Dilakukan Sejak Dalam Kandungan Sampai Ia Tumbuh Dewasa. Hadis Sebagai Bagian Dari Ajaran Penting Dalam Islam Memiliki Sekian Banyak Muatan Mulia Yang Bisa Dijadikan Pijakan Dalam Wacana Pendidikan Anak Ini. Oleh Karena Itu, Penulis Akan Menguraikan Beberapa Hadist Terkait Pendidikan penelitian sebab-sebab munculnya hadist yang kami buat ini, metode penelitian yang digunakan yaitu mengumpulkan buku-buku beserta jurnal yang berkaitan dengan judul. Kajian ini bersifat dekriptif analitis melalui melalui pengumpulan beberapa pendafat ulama dan pakar kemudian dikumpulkan sehingga menjadi sebuah kesimpulan. Sumber kajian ini adalah kitab dan jurnal asbabul wurud hadist. Pengumpulan data dilakukan dengan penelusuran data pencarian data-data dari sumber-sumber primer maupun skunder. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan metode induktif, yaitu proses berfikir kemudian mengambil kesimpulan dari penelitian ini adalah Kullu mawluddin Yuladu ala alfitrah... itu mengisyaratkan bagi pentinganya penataan iklim agamis di lingkungan keluarga, dan iklim-iklim positif lainnya. Karena lingkungan rumah merupakan proses awal bagi pertumbuhan anak. Itu sebabnya rumah merupakan lingkungan pendidikan bagi anak prasekolah. Seluruh iklim yang positif bagi perkembangan anak dibutuhkan di lingkungan prasekolah ini. Namun iklim agamis tampaknya harus mendapat prioritas utama, agar mampu memunculkan perilaku religius pada anak. Karena penciptaan generasi yang saleh lebih penting dari yang lainnya. Perjuangan Nabi Nuh alaihi salam, diakhiri dengan adzab air bah, karena ternyata di lingkungan keluarganya ada anak yang tidak taat kepada orangtuanyaSementara perjuangan Nabi Ibrahim alaihi salam berjalan mulus dan berhasil, sebab anaknya semuanya saleh, imannya dibuktikan dengan amal perbuatannya. Allah a’lam. References Amir, Dinasril amir. 2019. “Profil Imam Malik Sebagai Muhaddits Dan Faqih Dalam Sejarah Pendidikan Islam Dan Ilmu Pengetahuan Islam.” At-Tafkir 1211–10. doi Farida, Susan Noor. 2018. “Hadis-Hadis Tentang Pendidikan Suatu Telaah tentang Pentingnya Pendidikan Anak.” Diroyah Jurnal Studi Ilmu Hadis 1135–42. doi Mayasari, Duma. “Membentuk Lingkungan Pendidikan Islami Perspektif Hadits Nabi saw.” 0213. Qomarullah, Muhammad. “Metode Takhrij Hadits Dalam Menakar Hadits Nabi.” 12. Zaenuri, Ahmad. 2017. “Tinjauan Terhadap Sanad Hadits Kebolehan Memukul Dalam Pendidikan.” 512. Refbacks There are currently no refbacks. Copyright c 2023 Al-Murabbi Jurnal Pendidikan Islam This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike International License. All works are licensed under CC BY-SA
C Metode meraih pribadi yang baik. 1. Mementingkan pendidikan rohani. Allah SWT telah menciptakan malaikat sebagai makhluk yang hanya berdimensikan rohani, dan binatang sebagai makhluk yang hanya berdimensikan materi. Akan tetapi, Allai SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang berdimensikan rohani dan materi.
ArticlePDF Available AbstractThis article tries to examine and study the position of the family as an educational environment in the perspective of the Prophet's hadith. In any learning activity, environmental factors play a very important role, because through the environment one's character, character and character can be developed. The environment gives its own style and color for human development. Family is the first environment for every child to get an education, even the family is the first bastion for every child to avoid hell. The study of hadith begins with mentakhrij hadiths related to the family environment, then carries out I'tibar sanad and review of sanad hadith and then explains the hadith on two things, namely; 1 fitrah is both good and bad potential at the same time, the possibility of being a Muslim and a polytheist. Simply put, fitrah here is defined as the potential to hold on to religion as well as the possibility of not holding on to religion. 2 The urgency of the family as an educational environment for a child. To develop a child's potential in a good direction, the first, foremost and very important educational environment for a child is the family environment, because children get their first experience with the family, especially from their parents. Parents or mothers and fathers play an important and influential role in the education of their children. Therefore, parents and family as an educational environment need to take steps to develop a child's nature or potential. Among these steps is Luqmanul Hakim's educational model described in QS. Luqman 31 12 – 19 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 209 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... JSBPSDM 342022, Jurnal Sipatokkong BPSDM Sulawesi Selatan Pendidikan dalam Lingkungan Keluarga dalam Perspektif Hadits Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3 Universitas Islam Negeri UIN Alauddin E mail ibnumahmud69 ABSTRAK Artikel ini mencoba menelaah dan mengkaji kedudukan keluarga sebagai lingkungan pendidikan dalam persfektif hadits Nabi. Dalam kegiatan pembelajaran apapun, faktor lingkungan memegang peranan yang sangat penting, karena dengan melalui lingkungan dapat dikembangkan watak, sifat dan karakter seseorang. Lingkungan memberi corak dan warna tersendiri bagi perkembangan manusia. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap anak untuk mendapatkan pendidikan, bahkan keluarga merupakan benteng pertama bagi setiap anak agar terhindar dari neraka. Kajian hadits dimulai dari mentakhrij hadits-hadits yang terkait dengan lingkungan keluarga, kemudian melakukan I’tibar sanad dan tinjauan sanad hadits dan selanjutnya penjelasan hadits tentang dua hal, yaitu; 1 fitrah adalah potensi baik dan buruk sekaligus, kemungkinan menjadi muslim dan musyrik. Sederhananya, fitrah di sini diartikan sebagai potensi berpegang pada agama sekaligus kemungkinan tidak berpegang pada agama. 2 Urgensi keluarga sebagai lingkungan pendidikan bagi seorang anak. Untuk mengembangkan potensi anak ke arah yang baik, maka lingkungan pendidikan yang pertama, utama dan sangat penting bagi seorang anak adalah lingkungan keluarga, karena anak mendapatkan pengalaman pertamanya bersama keluarga terutama dari orang tuanya. Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan penting dan berpengaruh dalam pendidikan anak-anaknya. Oleh karena itu orang tua dan keluarga sebagai lingkungan pendidikan perlu mengambil langkah-langkah untuk tumbuh kembangnya fitrah atau potensi anak. Diantara langkah tersebut adalah model pendidikan Luqmanul Hakim yang diuraikan dalam QS. Luqman 31 12 – 19 Kata Kunci Lingkungan Keluarga - Fitrah ABSTRACT This article tries to examine and study the position of the family as an educational environment in the perspective of the Prophet's hadith. In any learning activity, environmental factors play a very important role, because through the environment one's character, character and character can be developed. The environment gives its own style and color for human development. Family is the first environment for every child to get an Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 210 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... education, even the family is the first bastion for every child to avoid hell. The study of hadith begins with mentakhrij hadiths related to the family environment, then carries out I'tibar sanad and review of sanad hadith and then explains the hadith on two things, namely; 1 fitrah is both good and bad potential at the same time, the possibility of being a Muslim and a polytheist. Simply put, fitrah here is defined as the potential to hold on to religion as well as the possibility of not holding on to religion. 2 The urgency of the family as an educational environment for a child. To develop a child's potential in a good direction, the first, foremost and very important educational environment for a child is the family environment, because children get their first experience with the family, especially from their parents. Parents or mothers and fathers play an important and influential role in the education of their children. Therefore, parents and family as an educational environment need to take steps to develop a child's nature or potential. Among these steps is Luqmanul Hakim's educational model described in QS. Luqman 31 12 – 19 Keywords Family Environment - Fitrah PENDAHULUAN Sistem pendidikan, baik yang berorientasi Islam maupun pendidikan umum, setidaknya memiliki enam unsur, yaitu; a bahan ajar, b tujuan pendidikan, c lingkungan pendidikan, d siswa, e pendidikan dasar dan f guru. Padahal dalam praktiknya, perhatian harus diberikan pada enam potensi atau aspek yang merupakan unsur penting yang harus dioptimalkan bagi siswa, karena keenam unsur tersebut memegang peranan yang sangat mendasar dalam pelaksanaan proses pengajaran. Dalam kegiatan pembelajaran apapun, faktor lingkungan memegang peranan yang sangat penting, karena dengan melalui lingkungan dapat dikembangkan watak, sifat dan karakter seseorang. Lingkungan memberi corak dan warna tersendiri bagi perkembangan manusia. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari tiga lingkungan yang bertanggung jawab atas proses dan kegiatan pendidikan. Lingkungan tersebut adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat Rasyid, 2020 112 Menurut Dzakiah Daradjat, lingkungan dalam arti luas meliputi iklim dan geografi pemukiman, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain, lingkungan adalah segala sesuatu yang berwujud dan ada dalam hakikat kehidupan yang terus berkembang. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia atau alam yang bergerak maupun tidak bergerak, peristiwa atau benda yang memiliki keterkaitan dengan manusia.Darajat, 2006 63 Para ahli pendidikan khususnya ahli pendidikan Islam sepakat bahwa lingkungan Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 211 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ada beberapa ayat Allah dalam Alquran dan Hadits Nabi yang menjelaskan pentingnya keluarga sebagai salah satu lingkungan pendidikan. Keluarga Sebagai Lingkungan Pendidikan Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap anak untuk mendapatkan pendidikan, bahkan keluarga merupakan benteng pertama bagi setiap anak agar terhindar dari neraka. Hal ini terlihat dalam firman Allah QS. At-Tahrim 66 6      Terjemahnya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.Depag, 2009 560 Mengenai makna ayat di atas sebagaimana diterangkan oleh adh-Dhahhak dan Muqatil bin Hayyan dalam tafsir Ibnu Katsir mereka mengatakan“Adalah kewajiban setiap Muslim untuk mendidik keluarganya, termasuk kerabat dan budaknya, dalam berbagai hal tentang apa yang Allah perintahkan untuk mereka lakukan dan apa yang dilarang-Nya untuk mereka lakukan” Ghoffar dan Ihsan, 2018 46 Keluarga yang dimaksud bukan hanya dua orang tua, melainkan keluarga yang digambarkan oleh Syafril dan Zelhendri Zeni, yang menurutnya keluarga adalah kelompok primer yang terdiri dari sejumlah kecil kerabat. Keluarga dapat berupa keluarga inti atau keluarga besar yang meliputi ayah, ibu, anak, paman/tante, kakek/nenek, kakak/adik, pembantu dan lain-lain, dan bentuk seperti itu sangat umum dalam struktur masyarakat Indonesia. Meskipun ibu adalah anggota keluarga yang pada awalnya memiliki pengaruh terbesar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, tapi pada akhirnya semua anggota keluarga ikut serta dalam interaksi dengan anak, selain faktor iklim masyarakat, faktor lain seperti budaya, tingkat ekonomi, gaya hidup, kondisi keluarga dan sebagainya. Semu ini juga mempengaruhi perkembangan anak. Dengan kata lain, situasi dan kondisi umum keluarga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.Syafril dan Zen, 2017 94 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 212 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... TAKHRIJ HADITS TENTANG KELUARGA SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Menurut bahasa, Takhrij memiliki beberapa arti, diantaranya berasal dari kata kharaja yang berarti terlihat dari tempatnya, ataupun kondisinya, terpisah dan juga terlihat. Demikian pula kata al-ikhraj berarti menampilkan dan menunjukkan, dan al-makhraj berarti asal muncul, dan akhraja al hadits wa kharrajahu berarti mengungkapkan hadits dan menunjukkan kepada orang serta menjelaskan tempat asalnya. Menurut peristilahan, Takhrij yaitu menunjukkan tempat hadits dalam sumber aslinya dan menunjukkan mata rantai hadits itu serta menjelaskan kedudukan hadits jika dianggap perlu.Al-Qaththan, 2008 189. Menurut Syuhudi Ismail, takhrij yaitu mencari atau menelusuri suatu hadits dalam berbagai kitab hadits sebagai sumber asli suatu hadits, sehingga menentukan matan dan mata rantai hadis tersebut. Ismail, 1992 43 Takhrij Hadits merupakan kegiatan yang sangat penting dalam melakukan penelitian hadis. Ada 3 tiga alasan mengapa fungsi Takhrij sangat penting sebagaimana dikemukakan oleh Asep Herdi, yaitu 1 Untuk mengetahui asal usul periwayatan hadits yang diteliti. Sulit untuk mempelajari status dan kualitas hadits kecuali asal-usulnya diketahui terlebih dahulu. 2 Agar dapat mencari tahu seluruh riwayat hadits yang mau diteliti. 3 Agar mudah mengetahui ada atau tidaknya penguat dan muttabi'. Boleh jadi ada riwayat lain yang sanadnya mendukung sanad yang diteliti. Herdi, 2014 136 Upaya menelusuri, mengambil dan mencatat hadits dari berbagai buku hadits mashadir al-asliyah untuk mengidentifikasi hadits tertentu yang diinginkan dengan perawi dan sanad-sanad hadits diupayakan dan menggunakan metode. Menurut Syuhudi Ismail metode takhrij-hadist ada dua macam, yaitu metode takhrij al-hadist bi al-lafzh pencarian hadits melalui transmisi, metode takhrij al-hadist bi al-maudhu pencarian hadits tentang subjek atau tema masalah. Jadi tujuan utama mentakhrij hadits adalah untuk mengetahui asal usul hadits yang ditakhrij dan status hadits menurut penerimaan dan penolakan. Ismail, 1991 17 Adapun penelitian hadits pada artikel ini, penulis menggunakan metode takhrij dengan lafazh. takhrij bi al-lafzh yaitu penulusuran kata-kata. Kata yang menjadi dasar pencarian adalah kata  ,   dan   atau langsung digabungkan antara kata tersebut, jika penelusuran hadits tidak akan berhasil jika hanya menggunakan kata  saja atau kata   saja maupun  saja. Penelusuran hadits menggunakan beberapa Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 213 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... aplikasi mesin pencari hadits bain secara online maupun offline, Aplikasi Hadits Soft dari Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia serta Kitab-kitab hadits dalam bentuk Pdf. Setelah dilakukan penelusuran dengan lafazh yuuladu, al-fithrah dan yuhawwidaanihi serta menggabungkan yuuladu alaa al-fithrah, maka akan muncul hadits-hadits yang terkait dengan lafazh tersebut. Dari takhrij ini diperoleh hadits-hadits tentang peran keluarga utamanya orang tua terhadap tumbuh kembang anak dalam islam. Melalui penulusuran software/aplikasi pencari hadits ditemukan dalam 7 tujuh kitab hadits sebanyak 22 duapuluh dua buah hadist yang dapat dijadikan rujukan tentang pentingnya keluarga sebagai lingkungan pendidikan. Akan tetapi, tidak semua hadis tersebut akan ditakhrij dikarenakan alasan tekhnis. Adapun ke 22 dupuluh dua hadits tersebut adalah sebagai berikut 1 Dalam Shahih Bukhari dinukilkan sebanyak 5 buah hadits yaitu; hadits no 1270, 1271, 1296, 4402 dan no 6110. 2 Dalam Shahih Muslim dinukilkan sebanyak 3 buah hadits yaitu; hadits no 4803, 4804, dan hadits no 4805. 3 Dalam Sunan Tirmidzi dinukilkan 1 hadits yaitu hadits no 2064. 4 Dalam Sunan Abu Daud dinukilkan 2 buah hadit yaitu hadits no 4091 dan 4093. 5 Dalam Musnad Ahmad dinukilkan 6 buah hadits yaitu; hadits no, 6884, 7387, 8739, 8949, 9851 dan hadits no 14277. 6 Dalam Muwaththa Malik dinukilkan 1 buah hadits yaitu; hadits no 507. 7 Dalam Shahih Ibnu Hibban dinukilkan 4 buah hadits yaitu; hadits no 128, 129, 130, dan hadits no 133. Adapun dalam artikel ini, akan dilakukan penelusuran sanad, matan dan rawi hadits serta penjelasan matan hadits akan difokuskan pada hadits Bukhari no 1296 dan hadits Abu Daud no 409. I’TIBAR SANAD Sebelum dilakukan I'tibar dan membahas mata rantai hadis, sangat penting untuk memahami 3 tiga unsur pokok hadis, yaitu rantai periwayatan sanad, matan dan rawi. Sanad, matan dan rawi adalah elemen penting dalam hadits. Ketiganya terkait satu dengan yang lain. Sanad merupakan pendahuluan dari matan. Matan adalah isi/substansi hadits yang diriwayatkan oleh perawi, dan adapun rawi adalah orang yang menyampaikan hadits.Haerdi, 2014 51. Berikut penjelasan singkat Asep Herdi dalam buku untuk memahami ilmu hadits; Herdi, 2014 50-53 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 214 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 1. Sanad Menurut bahasa, Sanad adalah rujukan atau sandaran, tempat merujuk. Adapun sanad berdasar istilah, adalah jalan yang mengantarkan ke jalur hadis. Sanad terdiri atas semua penutur dimulai dari orang yang mencatat hadis dalam kitabnya Kitab Hadits sampai pada Nabi. Sanad memberikan kesan keaslian cerita dalam kaitannya dengan fungsinya. Sebuah hadits dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur/perawi yang berbeda-beda dalam satu lapisan rantai, lapisan rantai tersebut disebut “thabaqah” cabang keilmuan hadits yang membahas tentang status perawi hadits. Pentingnya jumlah sanad dan penutur dalam setiap thabaqah sanad sangat menentukan derajat atau kualitas hadits tersebut. 2. Matan Dari segi bahasa, kata "matan" atau "al-matn" berarti dataran yang meninggi Mairtafa'a minal ardi. Adapun menurut istilah “Kalimat yang menjadi tempat diakhirinya sanad.” Atau dengan kata lain, Lafazh-lafazh hadits yang mengandung makna tertentu. Selain itu, ada juga kalimat yang lebih sederhana yang menyebutkan bahwa matan adalah akhir dari sanad gayah al-sanad. Jadi, berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dikatakan bahwa matan mengacu pada materi atau 3. Rawi Bagian penting ketiga dari hadits adalah rawi . Kata “rawi” atau “ar-rawi” berarti orang yang menceritakan atau membawakan hadis nagil al-hadits. Pada dasarnya, sanad dan rawi adalah dua istilah yang tidak bisa dipisahkan. Sanad hadits dalam setiap tabaqah juga disebut perawi. Perawi mengacu pada orang yang menceritakan, menerima dan menyampaikan hadits. Adapun yang membedakan antara rawi dengan sanad adalah pada interpretasi mereka terhadap hadits. Orang yang menerima hadits dan kemudian menyusunnya menjadi satu kitab disebut perawi. Oleh karena itu, perawi dapat disebut sebagai mudawwin orang yang mencatat dan mengumpulkan hadits. Demikian juga dia disebut dengan mukharrij, karena ia yang menerangkan para perawi dalam sanad dan derajat hadits itu kedalam bukunya. Khon, 2012 115 Selanjutnya penelusuran sanad, matan dan rawi hadits hadits Bukhari no 1296 dan hadits Abu Daud no 4091, sebagaimana dibawah ini Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 215 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 1. Hadits Shahih Bukhari no 1296                  Terjemahnya Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dza'bi dari Az Zuhriy dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya Hadits Soft, 2022 no 1296 Dalam hadits ini Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju’fi dengan kunyah Abu Abdillah yang lebih dikenal dengan Al-Bukhari merupakan mukharrij hadits, sekaligus sebagai periwayat terakhir yang menerima hadis dari Adam bin Abu Iyas Al-Asqalani yang berkunyah Abu Al-hasan dari kalangan tabi’ut tabi’in sezaman dengan tabi’in dan merupakan salah seorang guru Imam Bukhari w 220 H yang menerima dari Muhammad bin Abdurrahman bin Al-Mughirah bin Al-Harits bin Abi Dzi’b yang berkunyah Abu Al-Harits dari kalangan tabi’in 80 H - 159 menerima dari Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin Syihab berkunyah Abu Bakar dikenal dalam periwayatan dengan nama Az-Zuhri dari kalangan tabi’in junior 58 H – 124 H yang mendengar hadits dari Abdullah bin Abdurrahman bin Auf berkunyah Abu Salamah merupakan kalangan tabi’in pertengahan 24 H - 94 H dan mengambil hadits dari Abdurrahman bin Sakhr berkunyah Abu Hurairah dari kalangan sahabat 19 SH – 59 H yang mendengar langsung dari Rasulullah. Jika sanad hadits tersebut diatas dibuat dalam tabel, maka akan terlihat seperti dibawah ini; Abdurrahman bin Sakhr Abu Hurairah Abdullah bin Abdurrahman bin Auf Abu Salamah Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Syihab Az-Zuhri Muhammad bin Abdurrahman bin Al-Mughirah bin Al-Harits Abu Dzi’b Adam bin Abu Iyas Al-Asqalani Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju’fi Bukhari Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 216 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 2. Hadits Abu Daud no 4091          Terjemahnya Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuannya-lah yang menjadikan ia yahudi atau nashrani. Sebagaimana unta melahirkan anaknya yang sehat, apakah kamu melihatnya memiliki aib?" Para sahabat bertanya "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang meninggal saat masih kecil?" Beliau menjawab "Allah lebih tahu dengan yang mereka lakukan”.Hadits Soft, 2022 no 4091 Dalam hadits ini Sulaiman bin Asy’ats bin Syidad bin Amru bin Ishak bin Basyir bin Amar al-Azdi al-Sijistani yang berkunyah yang lebih dikenal dengan Abu Daud 202 H – 275 H merupakan mukharrij hadits, sekaligus sebagai periwayat terakhir yang menerima hadis dari Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab dengan kunyah Abu Abdurrahman dan dikenal dengan nasabnya Al-Qa’naby w 221 H guru dari Abu Daud, Bukhari, Muslim ini merupakan tabi’ut tabi’in menerima hadits dari Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir yang berkunyah Abu Abdullah dan lebih dikenal dengan Imam Malik 93 H – 179 H merupakan tabi’ut tabi’in dari kalangan tua dan merupakan salah seorang guru dari Imam Syafi’I, menerima hadits dari Abdullah bin Dzakwan Abu Az-Zanad dengan kunyah Abu Abdurrahman yang lebih dikenal dengan Abu Az-Zinad dari kalangan tabi’in 65 H – 131 H menerima hadits Abdurrahman bin Hurmuz berkunyah Abu Daud dikenal dalam periwayatan dengan laqabnya Al-A’raj dari kalangan tabi’in pertengahan w 117 H berguru kepada para sahabat termasuk dan mengambil hadits dari gurunya yaitu, Abdurrahman bin Sakhr berkunyah Abu Hurairah dari kalangan sahabat 19 SH – 59 H yang mendengar langsung dari Rasulullah. Jika sanad hadits Abu Daud tersebut diatas dibuat dalam tabel, maka akan terlihat seperti dibawah ini; Abdurrahman bin Sakhr Abu Hurairah Abdurrahman bin Hurmuz Al- A’raj Abdullah bin Dzakwan Abu Az-Zanad Az-Zinad Malik bin Anas bin Malik bin Amir Malik Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab Al-Qa’nabi Sulaiman bin Asy’asy bin Syidad bin Amru bin Ishak bin Basyir bin Amar al-Azdi al-Sijistani Abu Daud Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 217 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Berikut ini skema sanad hadits yang ditelusuri diatas Setelah menelaah sanad hadits di atas, dapat dipahami bahwa semua perawi sanad hadits Bukhari dan Abu Dawud di atas bersifat tsiqah dan sanad hadits Mukharij Bukhari dan Abu Dawud bersambung sampai pada Rasulullah bersambung sebagai asal atau sumber hadits. Dan sebagaimana juga ditegaskan oleh beberapa jalur sanad lain yang mendukung sanad hadits yang sedang di telaah, bahkan ada hubungan guru-murid di antara perawi terdekat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa dari segi kualitas, hadits-hadits tentang keluarga sebagai lingkungan pendidikan dalam tinjauan hadits yang ditelaah adalah shahih karena beberapa alasan        Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 218 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Pertama; Ittishal al-sanad Sanadnya bersambung antara seorang perawi dengan perawi lainnya. Terjadinya pertalian antara seorang guru dengan seorang murid diantara perawi seperti yang telah disebutkan, misalnya Bukhari yang merupakan murid Adam bin Abu Iyas dan Abu Daud adalah murid Abdullah bin murid Maslamah Al-Qa'nab dan lainnya. Kedua; Para perawi hadis dari awal rantai periwayatan sampai akhir rantai periwayatan adalah 'adl tetap dalam iman dan kepribadian yang saleh dan dhabit hafalannya baik dan tidak berbeda dengan riwayat yang kuat. Ketiga; Hadis-hadis ini tidak syadz tidak berseberangan hadits shahih dan tidak termasuk hadits yang cacat mu'allal. Walaupun hadits di atas secara kualitas shahih, namun hadits tersebut secara kuantitas adalah hadits ahad dan tidak dapat mencapai tingkatan mutawatir karena hanya Abu Hurairah yang meriwayatkan hadits tersebut. Menurut penulis, hadits-hadits yang ditelaah ini adalah hadits Ahad gharib mutlak. Hal ini berdasarkan keterangan dari Mahmud Al-Tahhan yang dikutip oleh H. Idri bahwa hadits gharib yang mutlak adalah hadits yang diriwayatkan hanya sendiri di thabaqat sahabat.Idri, 2013, 150 Adapun hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi, dan dijamin tidak akan bersepakat dusta dengan perawi serupa hingga akhir sanad. Umar, 2020 47 Mengenai kesendirian Abu Hurairah sebagai perawi hadits, tidak perlu lagi didiskusikan lebih lanjut karena secara umum sudah dipahami bahwa semua sahabat adalah orang-orang yang adil. Rahman, 1974 98. PENJELASAN MATAN Dengan mencermati matan hadits tersebut diatas, maka akan ditemukan dua pokok pembahasan; a Pokok pertama terdapat pada lafazh  . Lafazh ini menjelaskan bahwa setiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Menurut Ahmad Tafsir, fitrah adalah potensi baik dan buruk sekaligus, kemungkinan menjadi muslim dan musyrik. Sederhananya, fitrah di sini diartikan sebagai potensi berpegang pada agama sekaligus kemungkinan tidak berpegang pada agama.Tafsir, 2009 203 Untuk mengembangkan potensi anak ke arah yang baik, maka lingkungan pendidikan yang pertama, utama dan sangat penting bagi seorang anak adalah lingkungan keluarga, karena anak mendapatkan pengalaman pertamanya bersama keluarga terutama dari orang tuanya. Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 219 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... b Poin lain yang dibahas dalam hadits diatas adalah lafazh     kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi. Lafazh ini menekankan peran lingkungan keluarga dalam membentuk baik buruknya kepribadian seorang anak. Islam memandang keluarga sebagai lingkungan yang paling berpengaruh bagi pembentukan kepribadian anak. Itu karena 1 Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya tidak hanya bersifat materi saja tetapi juga spiritual dan teologis. Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mengembangkan kepribadian anak merupakan perintah Tuhan. 2 Selain pengaruh empiris sehari-hari, orang tua juga mempengaruhi faktor keturunan dan genetika, yaitu. bakat dan kepribadian, dan juga hubungan darah pada anak. 3 Kedua anak tinggal atau lebih banyak di rumah dari pada luar rumah. 4 Orang tua atau keluarga sebagai pengaruh pertama, dan pengaruh yang lebih awal ini lebih kuat daripada pengaruh yang belakangan. Nata, 2010 299 Orang tua adalah pendidik pertama dan terpenting bagi anak-anaknya, karena anak-anak menerima pendidikan pertama dari mereka. Bentuk pendidikan pertama ditemukan dalam kehidupan keluarga. Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan penting dan berpengaruh dalam pendidikan anak-anaknya. Sejak kelahiran sang anak, sang ibu selalu berada di sisinya. Oleh karena itu, ia meniru perilaku ibunya dan biasanya anak lebih menyayangi ibunya jika ibunya melakukan pekerjaannya dengan baik. Seorang ibu adalah orang pertama yang dikenal seorang anak, yang pertama menjadi temannya, dan yang orang pertama untuk mencurahkan isi hatinya. Dengan memahami semua yang ada di dalam hati anaknya, seorang ibu dapat memenangkan hati anaknya selamanya, bahkan ketika sang anak sudah mulai tumbuh menjadi dewasa.Darajat, 2006 63 Hafiz Ibrahim, seorang penyair, mengungkapkan;   Terjemahnya Ibu adalah sebuah madrasah pendidik pertama anaknya, Yang jika kamu menyiapkannya Berarti kamu menyiapkan lahirnya sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya. Pengaruh ayah terhadap anaknya juga besar. Di mata putranya, dia adalah supremasi tertinggi dan orang paling cerdas yang dia kenal. Cara seorang ayah melakukan Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 220 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... pekerjaannya sehari-hari mempengaruhi cara anaknya bekerja. Ayah adalah penolong utama, terutama bagi anak-anak yang lebih besar, baik laki-laki maupun perempuan. Darajat, 2006 36 Seorang ayah bukan hanya pencari nafkah bagi anaknya tetapi juga pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, hal ini berdasarkan hadits;                         Terjemah Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata dari Az Zuhriy berkata telah mengabarkan kepadaku Salim bin 'Abdullah dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam kepala Negara adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut." Dia 'Abdullah bin 'Umar berkata Aku mendengar semua itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku munduga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda "Dan seorang laki-laki pemimpin atas harta bapaknya dan akan diminta pertanggung jawaban atasnya dan setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.HR. Bukhari no 2232. Hadits Soft, 2022 no 2232 Sebagai lingkungan pendidikan, orang tua ayah dan ibu adalah pendidik awal dan utama karena beberapa alasan 1 Orang pertama yang dikenal anak. 2 Orang tua adalah pendidik utama karena anak banyak belajar dan menyesuaikan diri dari mereka. 3 Perubahan, pengetahuan dan nilai pada anak terjadi di rumah. 4 Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan anaknya. 5 Baik atau tidaknya akhlak anak sangat bergantung pada pendidikan yang diterimanya di rumah. 6 Pembentukan kepribadian muslim dimulai dari rumah. Daulay, 2019 215 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 221 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Di antara langkah-langkah yang harus dilakukan orang tua dan keluarga sebagai lingkungan pendidikan untuk tumbuh kembangnya fitrah atau potensi anak adalah model pendidikan Luqmanul Hakim yang diuraikan dalam QS. Luqman 31 12 – 19. Adapun pokok-pokok pendidikan pada ayat-ayat tersebut diatas adalah sebagai berikut; Depag, 2009 412 1. Mengajarkan kepada anak untuk selalu bersyukur kepada Allah dan menjauhi kekufuran, tergambar pada QS. Luqman 31 12 2. Memelihara iman dan menjauhi kesyirikan. QS. Luqman 31 13 3. Senantiasa berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Terutama pada ibunya yang telah mengandungnya 9 bulan dan menyusuinya selama 2 tahun. QS. Luqman 31 14 4. Mempergauli kedua orangtua didunia dengan baik, meskipun misalnya berbeda keyakinan dengan keduanya. QS. Luqman 31 15 5. Mendorong anak untuk senantiasa melakukan amal shaleh, karena sekecil apapun amalan seseorang akan diberi balasan pahala oleh Allah. QS. Luqman 31 16 6. Memerintahkan anak untuk mendirikan shalat, amar ma’ruf nahiy mungkar serta bersabar terhadap apa yang menimpa mereka. QS. Luqman 31 17 Demikian juga firman Allah dalam QS. Thaha 20 132      Terjemahnya Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertakwa. Ayat tersebut diatas sesuai dengan hadits hasan shahih yang dikeluarkan oleh Abu Daud dalam musnadnya no 417              Terjemahnya Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa bin Ali bin Abi Thalib-Thabba' telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Abdul Malik bin Ar-Rabi' bin Sabrah dari Ayahnya dari Kakeknya dia berkata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya”. Hadits Soft, 2022 no 417 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 222 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 7. Membimbing anak untuk berakhlakul karimah dan menjauhkan diri dari akhlak yang buruk seperti sombong dan angkuh. QS. Luqman 31 18 8. Membiasakan anak untuk sederhana dalam berjalan dan mengeluarkan suara tidak berteriak saat berbicara dengan orang lain. QS. Luqman 31 19 Ada beberapa ayat dalam Alquran dan hadits Nabi mengenai pentingnya keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan fitrah atau potensi anak. Keluarga, terutama kedua orang tua, memiliki tanggung jawab terhadap anaknya untuk berkembang sesuai dengan potensi atau fitrahnya, Oleh karena itu, langkah yang harus ditempuh orang tua adalah membimbing dan mengajarkan akidah atau tauhid, akhlak, petunjuk shalat, amar ma'ruf nahi mungkar, serta mengajarkan kesabaran ketika Allah mencurahkan QS. Luqman 3112-19 dibahas di atas. Dan juga yang tak kalah pentingnya adalah kedua orang tua ayah dan ibu agar selalu mendo’akan anak-anaknya agar selalu dijaga dan diberi petunjuk oleh Allah. DAFTAR PUSTAKA Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya Depok SABIQ, 2009 Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq, Lubabut Tafsir Min Ibni Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar dan Abu Ihsan Al-Atsari, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 10 Cet. XII; Jakarta Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2018 Al-Qaththan Manna’, Mabaahits Fi Ulum Al-Hadits, terj. Pengantar Studi Ilmu Hadits Mifdhol Abdurrahman, Terjemahan Cet III; Jakarta Pustaka Al-Kautsar, 2008 Daradjat Dzakiah, Ilmu Pendidikan Islam, cet. 6; Jakarta PT. Bumi Aksara, 2006 Daulay Haidar Putra, Pendidikan Islam Di Indonesia, Historis Dan Eksistensinya Edisi pertama Cet. I; Jakarta Kencana, 2019 Hadits Soft, Shahih Al-Bukhari, hadits no 1296 ttps// Herdi Asep, Memahami Ilmu Hadits Cet. I, Bandung Tafakur, 2014 H. Idri, Studi Hadits, Cet. II; Jakarta Kencana, 2013 Ismail Muhammad Syuhudi, Metodologi Penelitian Hadits Nabi Jakarta Bulan Bintang, 1992 Ismail Muhammad Syuhudi, Cara Praktis Mencari Hadits Jakarta Bulan Bintang, 1991 Khon, Abdul Majid, Ulumul Hadits Cet. I Jakarta; Amzah, 2012 Nata Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta Rajawali Pers, 2009 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 223 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Rahman Fatchur, Ikhtisar Mushthalahul Hadits, Bandung PT. Al-Ma’arif, 1974. Rasyid Ramli dkk, Implikasi Lingkungan Pendidikan Terhadap Perkembangan Pendidikan Anak Persfektif Pendidikan Islam, Auladuna, Jurnal Pendidikan Islam 7, No 2, 2020 Syafril dan Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Pertama Cet I; Depok Kencana, 2017 Tafsir Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung Pustaka Setia, 2009 Triwiyanto Teguh, Pengantar Pendidikan Cetakan; Jakarta PT. Bumi Aksara, 2014 Umar Atho’illah, Ilmu Hadits Dasar Cet. I; Jombang UNWAHA Press, 2020 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Pendidikan Islam, cet. 6Daradjat DzakiahDaradjat Dzakiah, Ilmu Pendidikan Islam, cet. 6; Jakarta PT. Bumi Aksara, 2006Historis Dan Eksistensinya Edisi pertama Cet. I; Jakarta KencanaPutra Daulay HaidarDaulay Haidar Putra, Pendidikan Islam Di Indonesia, Historis Dan Eksistensinya Edisi pertama Cet. I; Jakarta Kencana, 2019H IdriH. Idri, Studi Hadits, Cet. II; Jakarta Kencana, 2013Ulumul Hadits Cet. I JakartaAbdul KhonMajidKhon, Abdul Majid, Ulumul Hadits Cet. I Jakarta; Amzah, 2012Rahman FatchurRahman Fatchur, Ikhtisar Mushthalahul Hadits, Bandung PT. Al-Ma'arif, 1974.Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Pertama Cet I; Depok KencanaZelhendri Syafril DanZenSyafril dan Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Pertama Cet I; Depok Kencana, 2017Tafsir AhmadTafsir Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung Pustaka Setia, 2009
masing (2) Kendala dalam Mengimplementasikan Hadis Tentang Pendidikan Salat Anak Di Lingkungan Keluarga Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangka Raya sangat beragam seperti rasa bosan dan malas. Kata Kunci: Implementasi, Hadis, dan Pendidikan Salat Anak.
A. SANAD DAN MATAN HADIS ٲخبرنا الحسين بن عبدالله بن يزيدالقطان, حدثنا ادم حدثنا موس بن مروان الرقي, حدثنا مبشر بن ٳسماعيل,عن الاوزاعي, عن الزھري, عن حميد بن عبد الرحمن, عن ٲبي ھريرۃ عن النبيصلىاللهعليهوسلم قال كل مولود يولد على الفطرة فٲبواه ٲن يھودانه ٲوينصرانه اويمخسانه A. MAKNA MUFRODAT مولود dilahirkan الفطرۃ fitrah ٲن يھودانه iyahud ينصرانه nasrani يمخسانه majusi B. TERJEMAHAN “ Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda; Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. D. BIBLIOGRAFI PERAWI Al-Auza’i Beliauadalah Abu Amru Abdurrahman bin Amru bin Muhammad al-Auza’i ad-Dimasyqi, beliauadalahulamadariSyam yang kemudianberpindahkeke Beirut sampaiwafatnya, yangmendapatjulukanSyaikhul Islam. BeliaulahirtatkalasebagianparasahabatNabishollallohu yang terkenal di kota Hamadan, Damsyiq yang bernama Al-Auza’.Beliaulahirpadatahun 88 H, dikenalsebagai orang yang baik, utama, memilikibanyakilmu, baikdalambidanghaditsmaupunfikih, danucapanbeliaudipakaisebagaihujah. Beliau banyakbelajarkepadaparatabi’in yaitu orang-orang yang menuntut/menerimailmulangsungdariparasahabatRasululloh. Di antaranyaadalah Atha’ bin abiRabbaah, Abu Ja’far al-Baaqir, Qatadah, Bilal bin Sa’ad, Az-Zuhri, Yahya bin Abu Katsir, Ismail bin Ubaidillah bin AbulMuhajir, Muth’im bin al-Miqdam, Umar bin Hani’, Muhammad bin Ibrahim, Salim bin Abdulloh, SyadadabuAmmar, Ikrimah bin Khalid, Alqomah bin Martsad, Muhammad bin Sirin, Mauimun bin Mihran, Nafi’ maulaIbnu Umar, danmasihbanyaklagidariparaTabi’indan yang yang belajarkepadabeliau. Di antaramurid-murid yang meriwayatkandaribeliau, IbnuSyihabAz-Zuhri, Syu’bah, Sufyanats-Tsauri, Yunus bin Yazid, Malik, IbnulMubarok, Abu Ishaq al-Fazari, Yahya al-Qadhi, Yahya Al-Qaththan, Muhammad bin Katsir, Muhammad bin Syu’aibdanmasihbanyaklagi. Al-Auza’itidakmeninggalkanhartawarisanmelainkanuangsebanyak 6 153 H, dankebanyakanulamaberkatabahwabeliaumeninggalpadatahun 157 H di bulanShafar . Az-Zuhri Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Muslim bin Abdullah. Az-Zuhri meriwayatkan hadits bersumber dari Abdullah bin Umar, Abdullah bin Ja’far, Sahal bin Sa’ad, Urwah bin az-Zubair, Atha’ bin Abi Rabah. Ia juga mempunyai riwayat-riwayat yang mursal dari Ubadah bin as-Shamit, Abu Hurairah, Rafi’ bin Khudaij, dan beberapa lainnya. Imam al-Bukhari berpendapat bahwa sanad az-Zuhri yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya. Sedangkan Abu Bakar bin Abi Syaibah menyatakan bahwa sanadnya yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Ali bin Husain, dari bapaknya dari kakeknya Ali bin Abi Thalib”.Ia wafat di Sya’bad pada tahun 123 H, ada yang mengatakan ia wafat tahun 125 H . E. SABABUL WURUD Dari aswad katanya aku mendatangi rasulullah dan aku ikut perang bersamanya. Kami memperoleh kemenangan namun pada hari itu orang-orang terus saling berbunuhan sehingga merekapun membunuh anak-anak. Halitu disampaikan kepada rasulullah, maka rasulullah bersabda “ keterlaluan, sampai hari ini mereka masih saling membunuh sehingga banyak anak-anak terbunuh”. Berkatalah seorang laki-laki “ ya rasulullah, mereka adalah anak orang-orang musyrik” kata rasulullah; ketahuilah, sesungguhnya penopang kami adalah orang-orang musyrik itu. Jangan membunuh keturunan, jangan membunuh keturunan”. Kemudian beliaupun bersabda “ setiap anak dilahirkan, dilahirkan di atas fitrah suci. maka senantiasa ia berada dalam keadaan suci, sampai lidahnya berbicara. kedua orang tuanyala yang menjadikannya yahudi atau nasrani atau majusi”. Keterangan Maka manakala bayi itu dibiarkan pada keadaan dan tabiatnya, tidak ada pengaruh luar yang mempengaruhinya berupa pendidikan yang merusak atau taklid kepada kedua orang tuanya dan yang selainnya niscaya bayi tersebut kelak akan melihat petunjuk kearah tauhid dan kebenaran rasul saw dan hal ini merupakan gambaran atau nalar yang baik yang akan menyampaikannya kearah petunjuk dan kebenaran sesuai dengan fitrahnya yang asli dan dia kelak tidak akan memilih kecuali memilih-milih agama Ajaran yang hanif . F. KANDUNGAN HADIS Usaha-usaha pendidikan dan pengajaran harus dimulai sejak anak didik lahir ke dunia ini, anak adalah amanah Allah kepada orang tuanya. Fitrah anak yang mempercayai adanya Allah disalurkan sewajarnya,dibimbing dan diarahkan kepada rasa iman kepada Allah dan mencintai-Nya pula. Proses pendidikan dan pengajaran Tauhid harus dimulai sejak lahir anak ke dunia ini. Proses pendidikan dan pengajaran Tauhid terhadap anak harus diperhatikan orang tua. pendidikan dan pengajaran Tauhid itu melalui tiga proses yaitu  Pembentukan pembiasaan  Pembentukan pengertian  Pembentukan budi luhur tahap pembentukan pembiasaan ini meliputi sejak ia lahir hingga sebagian masa sekolah. Pada masa ini anak memiliki kesukaan meniru hal yang dilihat dan didengarnya. Kecenderungan manusia untuk meniru belajar lewat peniruan menyebabkan ketauladan sangat penting. Kesukaan meniru inilah yang dimanfaatkan dan diarahkan pada pengenalan kepada Allah. Keteladan dalam pendidikan agama islam merupakan metode yang meyakinkan keberhasilan dalam mempersiapkan dan membentuk moralspritual dan sosial anak. Hal ini adalah karena pendidikan merupakan contoh terbaik dalam pandangan anak yang akan ditirunya dalam perbuatan serta tata santunnya. Disadari atau tidak disadari terpatri dalam jiwa dan perasaannya gambaran seorang pendidik, dan tercermin dalam ucapan dan perbuatan material dan spiritual. tahap pembentukan pengertian meliputi pada masa sekolah sampai menjelang remaja. Ada suatu hal yang perlu diperhatikanpada anak usia menjelang usia sekolah yaitu anak suka berkhayal, karenanya kekhayalannya itu perlu mendapat penyaluran pada pengenalan kepada remaja adalah masa peralihan dan persiapan untuk dewasa, anak diarahkan untuk pada penginsyafan tentang kenyataan , mengerti dan menyadari bahwa segala apa saja yang ada didunia ini adalah makhluk Allah, semuanya diciptakan oleh Allah. Apabila pertumbuhan dan perkembangan pengenalan kepada allah itu berjalan dengan baik dan lancar , segala kebiasaan yang baik jadi amalannya, maka dalam usia remaja terbentuklah rasa iman kepada allah kepada allah dengan mendalam dan lebih disempurnakan lagi pada usia dewasa yang dimatangkan dengan pendidikan dan pengajarannya atau pengalamannya. G. KELUARGA SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama kali memperoleh pendidikan. Bimbingan lingkungan keluarga merasa bertanggung jawab terhadap pembentukan waktu dan pertumbuhan jasmani anak. Setiap anggota keluarga mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing, mereka memberikan pengaruh pada proses pembiasaan pendidikan di dalam keluarga merupakan dasar yang berkelanjutan diteruskan pada pendidikan selanjutnya. Salah satu fungsi keluarga adalah melaksanakan pendidikan. Dalam hal ini orang tua adalah pengemban tanggung jawab pendidikan anak. Pendidkan dalam keluarga dilaksanakan atas dasar tanggung jawab kodrati dan atas dasar kasih sayangyang secara naluriah muncul pada diri orang tua.
Downloadjuga Silabus Al Quran Hadis Kelas XI MA Kurikulum 2013 Revisi 2017. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) 1.1.1 Meyakini dan menghayati nilai-nilai yang terkait dengan taat pada orang tua dan guru sebagaimana tuntunan Alquran dan hadis. 2.1.1 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.
Abstrak . Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan, sebab lingkungan pendidikan berfungsi menunjang terjadinya proses belajar mengajar, lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi terselenggaranya suatu pendidikan sangat dibutuhkan. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non-hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Pendidikan merupakan salah satu kewajiban pertama bagi orang tua. Dalam Islam, orang yang paling bertanggung jawab dalam pendidikan anak adalah orang tua. Keluarga adalah “umat terkecil” yang memiliki pimpinan dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-masing anggotanya. Pendidikan keteladanan terbaik bagi anak, ialah jika kedua orang tua mampu menghubungkan anaknya dengan keteladanan Rasûlullâh SAW, sebagai uswah seluruh umat manusia. Lingkungan sekolah yang positif yaitu lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas dan motivasi untuk berlangsungnya pendidikan Kunci. Lingkungan, PendidikanDaftar PustakaAhmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta Rineka Js. 1996. Kamus Umum Bahas Indonesia. Jakarta Pustaka Sinar 2015. “Telaah Komparasi Konsep Pembelajaran Menurut Imam Al-Zarnuji dan Imam Al-Ghozali”. Tarbawi. 102 17-26 Juli - Desember 2015. Terdapat dalam Abudin. 2010. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta Raja Grafindo Samsul dan Zainal Efendi Hasibuan. 2011. Hadist Tarbawi. Jakarta Kalam Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung Remaja Rosda 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta Kalam Ag. tt. Pendahuluan Pendidikan Umum. Bandung CV. 1982. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta Aksara Ahmad. 2000. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung Remaja Rosda Ahmad. 2003. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung Pustaka Setia. b) Pengaruh lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan tempat peserta didik menyerap nilai-nilai akademik termasuk bersosialisasi dengan guru dan teman sekolah. Zarnuzi penulis buku ta‟limulmuta‟allim memberikan arahan tentang guru dan teman. Idealnya seorang guru memiliki sifat alim wara dan lebih tua. KATA PENGANTAR Rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah swt yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan istiqomah kepada kami hingga makalah kecil dan singkat ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dan ucapan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Hadits Tarbawy yakni DR. Ardiansyah, atas arahan, bimbingan dan ilmu pengetahuan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti jadwal perkuliahan dengan baik pada program doktor pasca sarjana UIN Sumatera Utara ini. Tentunya makalah kecil dan singkat ini banyak sekali terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu untuk diperbaiki, maka masukan-masukan dan saran perbaikan dari teman-teman seperjuangan wa bilkhusus kepada dosen pengampu tetap dan selalu diharapkan sehingga dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan sedikit bagi dunia ilmu pengetahuan. Terakhir, terimakasih kepada semuanya dan mudah-mudahan makalah ini dapat disajikan dengan baik dan benar. Kepada Allah swt kami selalu berharap dan memohon ampun. Medan, April 2018 Mahasiswa, yhm6.
  • xd51ooujwm.pages.dev/39
  • xd51ooujwm.pages.dev/327
  • xd51ooujwm.pages.dev/124
  • xd51ooujwm.pages.dev/260
  • xd51ooujwm.pages.dev/43
  • xd51ooujwm.pages.dev/62
  • xd51ooujwm.pages.dev/159
  • xd51ooujwm.pages.dev/182
  • xd51ooujwm.pages.dev/333
  • hadis tentang lingkungan pendidikan