P2 = tekanan pada sayap bagian bawah (N/m 2) A = luas penampang sayap (m 2) v 1 = kecepatan udara sayap potongan atas (m/s) v 2 = kecepatan udara sayap belahan bawah (m/s) ρ = massa jenis (kg/m) Pesawat terbang dapat terangkat jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari
Tetapi ketika aliran udara bergerak cepat melewati bagian atas dan bawah bilah-bilah baling-baling, tekanan udara yang besar di antara baling-baling otomatis akan mengembang ke seluruh permukaan yang bertekanan lebih rendah. Kondisi ini menyebabkan baling-baling terdorong ke atas dan helikopter pun terangkat.
Tekananpada sisi bagian atas pesawat (p2) lebih kecil daripada sisi bagian bawah pesawat (p1) karena laju udara lebih besar. Beda tekanan p1 – p2 menghasilkan gaya angkat sebesar: , dengan A merupakan luas penampang total sayap jika nilai p1 – p2 dari persamaan gaya angkat diperoleh , , dengan ρ adalah massa jenis udara. Dua Bersaudara sebuahpesawat bergerak dgn kecepatan tertentu , kecepatan udara yang melalui bagian atas sayap 60m/s dan pada bagian bawah sayap 40m/s. jika luas penampang sayap 50m2 tentukan gay Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan tertentu. Udara mengalir pada bagian atas sayap dengan kecepatan 300m/s dan bagian bawah sayap 250m/s. LuasSaatpesawat bergerak, aliran udara akan dibagi saat melewati depan sayap. Dan karena penempatan sudut sayap, tekanan yang lebih tinggi mengalir di bawah sayap dan tekanan yang rendah mengalir di atas sayap. Hal ini akan menghasilkan perbedaan tekanan udara antara bagian atas dan bawah sayap yang memungkinkan pesawat untuk terangkat.
Sedangkanpada bagian bawah sayap, permukaan sayap cenderung lurus. Udara yang melewati bayar sayap akan bergerak lebih lambat, sehingga tekanan udara di bawah sayap akan lebih tinggi. Gaya aerodinamis pada sayap pesawat ini merupakan hukum Bernoulli. Gaya angkat terbentuk karena adanya perbedaan tekanan udara di bawah dan di atas sayap. Zj84Bq.